Pelatihan Pengelolaan Taman Pendidikan Al Qur’an

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (PERSADA) Kembali mengadakan pelatihan rutin setiap tahunnya yaitu pelatihan pengelolaaan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Pelatihan tersebut dilakukan guna melatih kecakapan santri-santri yang akan diterjunkan dalam program pengabdian masyarakat pada bulan Ramadhan mendatang. Maka adanya pelatihan berguna agar para santri memiliki bekal dalam mendidik anak-anak yang belajar membaca al-Qur’an di masjid-masjid sekitar universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Acara terlaksana pada hari Ahad, 12 Maret 2023, yang secara khusus diikuti oleh seluruh santri BPM dan juga regular baik santriwan maupun santriwati. Tak kalah penting juga, dihadirkan pemateri yang berbakat dalam bidangnya, yaitu kak Iwan Rustiawan, S.Sos.I., M. Pd. Yang merupakan tim pelatih LPTQ Nasional “AMM” Yogyakarta. Pelatihan ini diselenggarakan secara offline di ruang aula Masjid Islamic Center, Universitas Ahmad Dahlan. Tim IT PERSADA Juga meliput langsung acara ini sehingga pelatihan tersebut dapat disimak oleh penonton melalui kanal youtube PERSADA UAD TV.

Ka Iwan mengatakan, saat mengajar di TPA, anak-anak diharapkan belajar dengan sebaik-baiknya. Pembelajaran yang optimal dapat terjadi dalam banyak hal, misalnya seperti pembawaan guru yang humble dengan tersenyum sebelum pembelajaran dimulai, tetap semangat, dan menyampaikan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan. Pembelajaran tidak dimulai langsung dengan penyampaian materi, tetapi dengan hal-hal yang menyenangkan seperti berteriak atau bermain untuk mengkondisikan anak.

Lebih lanjut Ka Iwan menjelaskan bahwa prinsip TPA/TPQ adalah SINAR. Artinya guru adalah pembawa cahaya. Dalam hal ini, SINAR adalah singkatan dari Senang/Menyenangkan, Indah, Nyaman, Aman dan Rapi. Inilah filosofi yang perlu dipahami oleh para guru TPA yaitu indah, nyaman dan menyenangkan. Prinsip ini harus dikuasai saat mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak.

Selanjutnya, penyampaian materi yang memakan waktu selama 80 menit disampaikan secara runtut, lugas dan tentu saja diselingi dengan humor itupun diakhiri dengan tanya jawab peserta. Dengan demikian, setelah berakhir pemaparan materi dari Kak Iwan Rustiawan, para peserta berantusias untuk bertanya dan berdiskusi sebelum akhirnya acara ini diakhiri dengan apresiasi yang meriah. Harapannya semoga pelatihan seperti ini tetap rutin diadakan setiap tahunnya karena dapat memberikan kesan positif bagi santri yang akan terjun langsung ke masyarakat.

Ditulis oleh : Rif’an Aditya Rahmadika