Debat Perdana Santri Persada UAD TA 2023/2024

Yogyakarta, Jum’at, 03 Mei 2024 bertempat di Masjid Islamic Center UAD Lantai 2 PERSADA UAD menyelenggarkan debat perdana pada periode tahun ajaran 2023/2024. Acara ini diikuti oleh seluruh santri Persada UAD TA 2023/2024 (FK, BPM, Reguler, dan santri tahfidz 2B) dengan tim debat pro dan kontra masing-masing sebanyak 3 orang. Adapun topik yang diangkat dalam debat kali ini yaitu “Adanya Pernikahan Dini, sebagai masalah atau Solusi?”

Acara debat ini merupakan salah satu program dari bidang Bahasa yang pelaksanaannya secara rutin di semester genap dan sudah dilaksanakan mulai dari tahun 2022 lalu. Tujuan diadakannya acara debat ini yaitu agar melatih public speaking para santri persada khususnya dalam menyampaikan argumentasinya mengenai beberapa permasalahan atau mosi debat yang ditentukan oleh bidang Bahasa.

Diawali dengan pembukaan pada pukul 19.30, acara debat dilanjutkan dengan acara inti yaitu debat yang berlangsung kurang lebih selama 60 menit, dilanjutkan dengan penyampaian evaluasi oleh Ustadzah Safira Anastasia, S.Ag selama 7 menit dan akhir acara yaitu penutup.

“Acara debat versi saya itu betul betul menyenangkan ketika dipanggung, sekalipun persiapan sepekan itu bawaanya deg deg an, tapi tanpa disadari berdiri di depan banyak orang untuk mengungkapkan argumen yang kita cari sendiri, kita susun sendiri, apalagi di pihak kontra yang sebenarnya pertanyaan tentang mosi pro itu belum tau, tapi udah buat rentetan sanggahan, jadi makin kerasa dag dig dug nya” kesan dari Adelia, salah satu petugas debat dari tim kontra.

Ustadzah Eva Zulvi selaku Koordinator anggota bidang Bahasa menyampaikan “Untuk setingkat mahasiswa, kami rasa program ini sangat sesuai untuk diimplementasikan di persada dan dipelajari oleh seluruh santri persada. Dan benar saja, tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, terkait respon dari seluruh santri selalu menunjukan tingginya sikap antusiasme mereka dalam acara debat malam itu. ”

“Karena masih pada tahap belajar, tentunya kami sangat memaklumi apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan dari para petugas debat. Dari bidang Bahasa sendiri juga tetap menyediakan evaluator debat yang itu merupakan dari ustadz/ustadzah persada guna memberikan masukan supaya dijadikan perbaikan oleh seluruh santri. Harapan kami kedepannya, semoga program ini betul-betul dapat dijadikan bekal ilmu oleh seluruh santri persada dan memberikan kebermanfaatan untuk seluruhnya di kehidupan mendatang, khususnya dalam hal percaya diri untuk beropini yang positif di dalam forum kecil maupun besar.” imbuhnya. (AA)