KEBIASAAN RASULULLAH SAAT BULAN RAMADHAN

Oleh: Nur Mochammad Romadhon

 

الحمد لله الذي جعل رمضان شهرا مباركا، و أنزل فيه القرآن للناس هدى، و بعث محمدا نبيا و رسولا. الصلاة والسلام على النبي المصطفى و على آله وصحبه و من اقتفى. أما بعد.

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan nikmat dan kesempatan kepada kita, sehingga kita dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan yang mulia dan dapat melaksanakan ibadah di dalamnya. Tak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa terucap di lisan kita kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam serta kepada keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti jalan petunjuk.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Banyak keistimewaan yang dapat diraih di bulan ini. Patut kita syukuri, Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk berjumpa dengan bulan yang mulia ini. Sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah atas nikmat kesempatan ini adalah dengan cara memaksimalkan amal kebaikan yang dapat kita kerjakan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebaik-baiknya suri tauladan bagi manusia, khususnya umat Islam. Sudah sepatutnya bagi kita menjadikan beliau sebagai suri teladan dalam segala aktivitas kita, khususnya di bulan yang penuh keberkahan ini. Ada beberapa kebiasaan beliau pada saat bulan Ramadhan yang bisa kita contoh dan kerjakan, di antaranya:

Puasa

Bulan Ramadhan tidak dapat dilepaskan dengan amal ibadah puasa. Allah SWT. telah mewajibkan kepada orang-orang yang beriman agar mengerjakan puasa, yakni puasa ramadhan. Allah berfirman:

 

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 183).

Ibadah puasa memiliki keistimewaan tersendiri dari pada amal ibadah yang lain. Ibadah puasa merupakan ibadah yang pahalanya dilipat gandakan oleh Allah SWT. tanpa adanya batasan tertentu, serta orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya kelak di kampung akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 كل عمل ابن آدم له؛ الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف. قال الله : إلا الصيام، فإنه لي و أنا أجزي به. إنه ترك شهوته وطعامه وشرابه من أجلي. للصائم فرحتان: فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه….(رواه البخاري و مسلم).

Tilawah al-Qur’an (Membaca al-Qur’an)

Bulan Ramadhan dikenal juga dengan nama bulan al-Qur’an, maka sudah sepatutnya kita memperbanyak tilawah/membaca al-Qur’an dan mentadabburinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengerjakan tilawah al-Qur’an, terutama di bulan Ramadhan, beliau selalu membacakan al-Qur’an untuk diperdengarkan kepada Malaikat Jibril as. Tilawah al-Qur’an adalah kegiatan intensif yang dikerjakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ketika di bulan Ramadhan tentu beliau menambah intensitasnya. Kalau kita mendengar beberapa kisah para ulama salafus shalih, beliau-beliau mampu menghatamkan bacaan al-Qur’an berulang kali, bahkan sampai ada yang mencapai 60 kali selama Ramadhan.

 

Qiyamul Lail atau Shalat Tarawih

Selain ibadah puasa, terdapat ibadah lain yang disyari’atkan di bulan Ramadhan, yaitu qiyamul lail atau shalat tarawih. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya:

Barang siapa yang mendirikan qiyam Ramadhan karena iman dan ikhlas karena Allah, maka diampuni dosa-dosanhya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Ibadah shalat tarawih atau qiyamul lail di bulan Ramadhan sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Banyak faedah yang bisa didapatkan ketika kita mengerjakan qiyamul lail, yaitu diampuni dosa-dosa kita yang telah lalu.

I’tikaf

Allah berfirman:

﴿ ……. ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ……. ١٨٧ ﴾

Artinya:

“……. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid………” (QS. al-Baqarah: 187).

Disunnahkan beri’tikaf di bulan Ramadhan, terlebih di sepuluh malam yang terakhir. Ummul Mukminin ‘Aisyah ra. berkata: “Bahwa Nabi saw. Biasa beri’tikaf di sepuluh malam yang terakhir di bulan Ramadhan hingga Allah wafatkan beliau. Kemudian para istri beliau juga beri’tikaf setelahnya. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Di dalam kitab Lathaiful Ma’arif, Imam Ibnu Rajab al-Hambali menjelaskan bahwa Rasulullah saw. juga biasa mengerjakan i’tikaf di sepuluh malam di pertengahan bulan Ramadhan. Hal itu didasarkan kepada salah satu hadis yang menunjukkan bahwa Nabi saw. mengerjakan i’tikaf ini di sepuluh pertengahan bulan Ramdhan. I’tikaf ini dikerjakan dengan tujuan untuk mencari lailatul qadr (malam kemuliaan, malam yang lebih baik dari pada seribu bulan).

Shadaqah

Shadaqah merupakan salah satu amalan utama di bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan keteladaan kepada kita dalam amal shadaqah ini. Ibnu Abbas ra. berkata:

كان رسول الله أجود الناس، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيدارسه القرآن، فلرسول الله أجود بالخير  من الريح المرسلة (رواه البخاري)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan. Beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu dengan Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan al-Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah melebihi angin yang berhembus. (HR. al-Bukhari).

Shadaqah tidak hanya terbatas pada amalan harta saja, tetapi makna shadaqah itu sendiri sangatlah luas. Setiap kebaikan itu merupakan shadaqah. Dan sifat kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang disampaikan dalam hadis tersebut mencakup seluruh bentuk kedermawanan, seperti memberikan ilmu dan harta, mengorbankan jiwanya karena Allah untuk menyiarkan agama-Nya dan menyampaikan petunjuk kepada hamba-Nya, memberikan makanan kepada orang-orang yang lapar, menasehati orang yang belum memiliki pengetahuan, memenuhi kebutuhan orang-orang yang membutuhkan, dan lain-lain.

Inilah beberapa amal kebaikan yang biasa dilakukan oleh suri tauladan manusia, Nabi Muhammad Saw. Tentu masih banyak hal yang dikerjakan oleh beliau di bulan Ramadhan. Banyak amal kebaikan yang belum disebutkan yang dapat kita kerjakan di bulan yang penuh keberkahan ini. Wallahu A’lam