Persada Mengaji – Rumahku, Kampusku, Surgaku bersama K.H. Bachtiar Nasir, LC., M.M.

Sabtu, 05 Desember 2020

PERSADA UAD TV – Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan kembali menghadirkan pemateri yang sangat istimewa untuk mengisi kajian Persada Mengaji. (05/12/2020). Pemateri kali ini adalah, K.H. Bachtiar Nasir, Lc. M.M., selaku Pimpinan Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) Islamic Center sekaligus Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Pusat.

Pada kesempatan ini K.H. Bachtiar Nasir berkesempatan menyampaikan materi mengenai RUMAHKU, KAMPUSKU, SURGAKU, beliau memaparkan makna dan definisi rumah, kampus serta surga dalam perspektif pandangan orang-orang yang berilmu.
“Dari awal perjalanan seorang penuntut ilmu sampai akhir hayatnya, misalnya menjadi mahasiswa dan sampai menjadi peneliti atau menjadi dosen, civitas akademika, kemudian sampai pensiun dan masih tetap loyal dengan ilmu, lalu meninggal dunia. Maka seluruh rentang kehidupannya adalah jembatan menuju surganya”, papar K.H. Bachtiar Nasir.

Rumahku, rumah ibadahku dan rumah ilmu
Untuk para ilmuan rumah adalah tempat ibadah, sehingga setiap sudut rumah adalah tempat yang nikmat untuk memuraja’ah al-Qur’an, membaca al-Qur’an, berdzikir dan beribadah lainnya. Bukan hanya itu saja, namun beliau juga menyampaikan bahwa rumahku adalah rumah ilmu. Menciptakan suasana rumah sebagai tempat untuk belajar nyaman, sehingga setiap sudut rumah kita dipakai untuk tempat belajar dan menuntut ilmu. Beliau juga menceritakan tentang perkataan dan pesan dari Almarhum K.H. Imam Zarkasyi, (Pimpinan Daarussalam Gontor) bahwa “Apa yang kalian lihat, apa yang kalian dengar dan apa yang kalian rasakan adalah Pendidikan” jelas beliau.

Kampusku adalah rumahku dan surgaku
K.H. Bachtiar Nasir menjelaskan bahwa, sebagai seorang civitas akademika harus menjadikan kampusnya seperti rumahnya sendiri, dan harus mampu membagun hubungan ideologis dalam lingkungan kampus.
Lalu bagaimana cara menciptakan suasana kampusku adalah rumah dan kampusku adalah surgaku?
Beliau berpesan kepada segenap mahasiswa maupun mahasantri PERSADA, bahwa sebagai seorang penuntut ilmu kita harus menciptakan rasa takwa dan tazkiyah al-nafs dalam sebelum hati kita dan diri kita sebelum menuntut ilmu. Ini merupakan prinsip dalam menuntut ilmu, sehingga kita selalu ada dalam tracking menuju surga-Nya.
Kajian berlangsung secara Live Streaming di YouTube dengan waktu yang cukup singkat namun padat, sekitar ± 46 menit saja. Semua maha santri PERSADA, civitas akademika UAD, maupun hadirin yang melihat Live Streaming kajian ini, mendapatkan ilmu dan pengalaman dari K.H. Bachtiar Nasir, Lc. MM. yang sangat luar biasa. (A.F)