Pergi ke Negara dekat Wuhan-China yang menjadi pusat penyebaran COVID-19

Virus corona sekarang menjadi pandemik diberbagai negara, penyebarannya yang begitu cepat membuat masyarakat menjadi khawatir, begitupun dengan orang tua yang begitu khawatir ketika saya harus pergi ke Taiwan mengikuti program Credit Transfer. Alhamdulillah di smster ke 4 ini saya diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan di negara orang bersama rekan saya dan Alhamdulillahnya juga ibu saya adalah TKW di Taiwan jadi saya mempunyai informasi yang lebih akurat tentang virus tersebut, saya mempersiapkan semua berkas dari tahun 2019 tepatnya pada bulan november akhir,pembuatan paspor yang lumayan cukup lama dan harus mengantri online terlebih dahulu sedangkan untuk berkas-berkas yang lain sperti visa menunggu paspor selesai dan dibantu oleh pihak KUI (kantor urusan internasional)

Singkat cerita semua berkas sudah terpenuhi dan kita tinggal membeli tiket pesawat, awalnya kita akan berangkat pada tanggal 14 febuari 2020 karena perkuliahan di sana mulai tanggal 17 febuari tetapi karena pandemik COVID-19 perkuliahan di taiwan diundur atau di liburkan jadi tanggal 2 maret. sampai tanggal 14 kami masih belum membeli tiket pesawat dan pada tanggal itu kami di undang oleh fakultas untuk mengikuti rapat persiapan ke taiwan, ternyata taiwan sudah membuat kebijakan yang transit di singapore dan thailand harus di karantina selama 14 hari, dari rapat tersebut kami memutuskan untuk membeli tiket yang direct ke taiwan menggunakan maskapai Batik Air pada tanggal 22 febuari 2020.

Ketika kita di Bandara Soekarno Hatta sebelum penerbangan kita harus mengisi form pencegahan COVID-19 yang menerangkan kondisi tubuh kita saat itu. Dibandara Taoyuan Taipei kita melewati berbagai serangkaian pemeriksaan COVID-19 yang begitu ketat, alhamdulillah kita tidak memiliki gejala COVID-19 dan lolos tanpa dikarantina. Hungkuang university sudah mengirimkan buddy untuk menjemput kita dan ibu saya pun menunggu kita di bandara untuk mengantarkan keperluan kita selama di taiwan.

Alhamdulillah ketika di asrama kami satu kamar dan satu jurusan itu sangat memudahkan kita dalam belajar. Suasana di asrama lumayan sepi karena penghuni asrama kebanyakan mereka hanya berdiam diri di kamar, jika tidak ada keperluan yang terlalu penting. Pertama kali kita disini kami merasa berbeda dengan indonesia, orang-orang disini agak cuek tapi mereka baik jika kita memerlukan bantuan,mereka enggan untuk menyapa terlebih dahulu apalagi kita pakaiannya berbeda dengan mereka yaitu menggunakan busana muslimah. Menggunakan hijab membuat kami menjadi sorotan para mahasiswa disana dan ketika waktu shalat tiba kami bersegera pergi ke asrama untuk menunaikan kewajiban kita tapi jika waktu istirahat hanya sebentar kami mencari kelas kosong, sebelum berangkat kuliah kami harus memastikan terlebih dahulu untuk berwudhu dan menjaga wudhu kami.

Makanan yang menjadi kekhawatiran saya, maka dari itu saya selalu masak lauk-pauk dan nasi di asrama menggunakan rice cooker,karna memang penjual makanan disini menjual berbagai macam masakan yang berbahan dasar dari babi, saya selalu belanja bahan makanan 2 minggu sekali. Gimana sih pencegahan Corona di Taiwan? Pencegahan atau protect disni adalah dengan melakukan PHBS masing-masing individu dan disini university saangat ketat sekali ,jika kita memasuki area kampus di depan pintu gerbang kanan dan kiri sudah tersedia stand dan ditiap stand berjumlah 3 orang, 2 orang untuk mengukur suhu tubuh dan satu orang untuk memberikan stiker di tempelkan di baju tanda bahwa kita sehat. Oh ya… sebelumnya saya belum memberitahu bahwa saya sudah membawa masker dari indo sebanyak 200 pcs masker untuk persediaan disini karna memang disini jika membeli masker harus antri berjam-jam. Di dalam ruang kelas baik dosen maupun mahasiswa menggunakan masker saat belajar, tiap harinya ruang kelas di sterilkan meja dan kursi di bersihkan.kemana-mana kami selalu membawa handsanitizer begitu pun di kampus, jika kita pergi ke perpustakaaan kampus sebelum masuk selalu disemprotkan handsanitizer karna kita tidak tahu ditangan ada virus atau tidak yang dapat menempel di buku bacaan kita.oh ya… mengenai soal buku disini jadi kita tidak perlu susah-susah mencari toko buku di luar kampus, disini sudah disediakan jadi kita tinggal memesannya saja lalu ketika buku itu sudah sampai maka kita akan diberi tahu melalui SMS dan kita tinggal membayarnya.

Saya paling suka disini adalah lingkungannya yang bersih terutama ketika membuang sampah semuanya teratur menurut jenisnya bukan hanya 2 tapi tempat sampah disini banyak mulai dari sampah sisa makanan,sampah kertas,sampaah plastik dll. Untuk truk sampah disini pun berbeda semua sampah tidak disatukan melaikan dibedakan ada truk berwarna kuning dan truk berwarna putih, untuk truk kuning mengangkut sampah kotor atau tanpa pemilahan sedangkan truk berwarna putih mengangkut sampah-sampah yang sudah dibersihkan dan dipilah. jika truk sampah akan datang suara khas akan menyala kencang dan kita harus segera keluar untuk membuang sampah orang-orang akan ke tepi jalan untuk membuang sampahnya masing-masing ke dalam truk.

Disini saya kemana-mana membawa tas belanja dan tumblr karena jarang sekali ketika belanja menggunakan plastik di tokoknya, oh ya… ketika di kampus membawa tumblr kalian jangan khawatir kekurangan air karena disini persediaan airnya banyak dan berbagai jenis suhu, bisa panas,normal atau dingin yang terhubung ke pipa-pipa tidak menggunakan galon.selain dispenser air putih disini juga tersedia lemari yang di dalamnya berisi berbagai macam jenis minuman kemasan tapi kita harus beli… hehehehe. Tapi tenang disini paling enak kalo kita mau berpergian itu gratis selagi kita mempunyai kartu mahasiswa maksimal untuk 10 kilometer jika sudah melebihi itu kita harus bayar. Kartu mahasiswa kita juga bisa digunakan untuk belanja kurang lebih seperti ATM tapi saya belum pernah mencoba untuk mengambil uang di mesin ATM.

Diasrama atau dormitory semuanya adaa 9 lantai, lantai B2,B1,1,2,3,F,5,6,R dilantai R tempat kita untuk mencuci pakaian,menjemur dan mengambil air untuk minum tapi jangan khawatir walaupun lt R lantai yang paling atas disini menggunakan lift. Mencuci pakaian disini bisa menggunakan mesin cuci atau bisa juga secara manual, karena jika menggunakan mesin cuci itu harus masukan koin sebanyak 20 NT jika di rupiahkan setara dengan 10.000 rupiah dan kita hanya masukan pakaian dan sabun lalu masukan uangnya untuk memulai dan mesinpun akan mengisi air sendiri, kita hanya tinggal menunggu selama 30 menit terus tinggal jemur karena sudah agak kering tapi jika ingin langsung dipakai ada juga mesin yang langsung mengeringkan pakaian kita dan itu benar-benar kering tapi lumayan mahal yaitu 30 NT setara dengan 15.000 rupiah. Oh ya… untuk asrama sendiri tidak ada jadwal kegiatan apapun jadi kita hanya tinggal saja disana, pada tanggal 16 maret asrama disterilkan dan kami harus mengosongkan asrama dari jam 10:00-16:00. Di dalam kamar ada 2 tempat tidur yang bertingkat, lemari 2,lemari es, TV, AC, meja belajar,wifi kamar,kamar mandi dalam dan kita bisa memilih air dingin atau air panas. Kami tinggal di asrama yang di luar kampus dan tidak ada batasan jam keluar malam karna kami diberi kunci masing-masing orang walaupun begitu kami belum pernah keluar malam dan belum pernah kemana-mana selain ke kampus dan belanja bahan makanan. Saya tidak berani keluar kamar tidak memakai krudung karena di setiap sudut lantai pasti ada CCTV.

saya tidak pernah memimpikan ini, dari saya SD sampai lulus SMK saya paling tidak suka dengan pelajaran B.inggris dan malahan saya sampai benci dengan pelajaran itu. Saya masuk jurusan IKM berharap tidak bertemu dengan mata kuliah itu tapi nyatanya tidak, mata kuliah itu ada dan semakin menuntut saya agar bisa suka dengan bahaasa inggris. Saya tidak tahu kenapa nilai TOEFL saya lumayan cukup besar dan bisa masuk kelas internasional FKM, dengan masuk kelas itu saya harus semakin berusaha untuk meningkatkan kulitas bahasa inggris saya, sebelum kelas itu dimulai ketika orang-orang sibuk untuk pulang kampung ke kampung halaman, saya sibuk untuk kursus bahasa inggris di pare kediri atau bisa di sebut dengan kampung inggris, saya kursus 6 kali pertemuan dalam satu hari dan ditambah mengambil kelas spesking lagi di lembaga lain agar bisa memperlancar dan menambah kosakata bahasa saya, dengan jadwal yang sangat padat hingga saya jarang makan dan kelelahan sampai saya harus dilarikan kerumah sakit karna anemia tapi saya tidak pantang menyerah setelah keluar dari RS saya pulang ke camp untuk menuntaskan kursus bahasa inggris.

 

Ternyata memang benar kata pepatah ‘jangan terlalu membenci sesuatu nantinya akan terbalik menjadi suka’. Allah SWT maha penyayang dan maha membolak-balikan hati manusia.Kebahagiaan yang tak akan pernh saya lupakan adalah ketika hidup ini banyak pengalaman, pengalaman itu sangat mahal dan tidak akan bisa dibayar pakai uang. Pergunakanlah dan perbanyaklah penglaman, pengalaman dan pengetahuan selalu bersama dimana ada pengalaman paasti disitu kita memiliki ilmu baru.Hidup di dunia jika tidak memiliki ilmu akan gelap dan begitu sebaliknya, semua aktivitas maupun apapun itu selalu menggunakan ilmu.

 

Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca ini… Oh ya… jika kalian ingin tau aktivitas dan lingkungan disini terus pantengin Chanel Youtube Teh ina BOGEM, jangan lupa untuk like,komen,share dan subscribe.

Jika ingin tanya-tanya boleh di email,instagram dan facebook

Email ina.maryani25@gmail.com

Fb Ina Maryani

Ig inna_audina