PUISI (“Sepotong Buaian”) – Zumrotul Imanda Wachid Hakim

Sepotong Buaian Oleh Zumrotul Imanda Wachid Hakim Diatas genangan air hujan yang mengguyur kota Jogja Membisik halus diterpa angin belakangan ini Sebentar, bunga pasti mekar nanti Gerangan melambung menjajarkan abjad   Kami akui keindahan dapat dirasa Dari syair-syair yang telah terbaca Terurai indah halus mengangkasa Bahasa dari jazirah Arab belahan dunia   Bukan hanya pengantar Wahyu […]

PUISI (“Bukan Puncak Kenangan”) – Sella Arsada Putri

“Bukan Puncak kenangan” Oleh Sella Arsada Putri   Desember… Puncak deretan cerita Hari hari penuh warna bulan bulan penuh rasa Indah bukan main yang pahitnya tak terjamin   Meninggalkan bulan lalu Menuju lembaran tahun baru Awal detik perjuangan titik balik kenangan Pengisah momentum keabadian Tentang waktu maupun perasaan   Sederetan peringatan seombyang keinginan Saatnya fokus […]

MOTIVASI (“Kepadamu Perantau”) – Ma’rifah Saifullah

Kepadamu, Perantau Oleh Ma’rifah Saifullah ========================= Untuk kamu, iya, kamu: Perantau yang sedang berjuang di jalan ilmu dan iman. Hidup itu pilihan. Rantau juga pilihan. Setiap pilihan tentu memiliki konsekuensi. Ketika kita memilih menjadi seorang perantau, itu artinya kita siap menerima segala konskuensinya. Merantau untuk cari ilmu memang tidak mudah. Ada hati yang harus terus dikuatkan, […]

PUISI (“Meminang Amanah”) – Prasasty Ananda Putri

Meminang Amanah Oleh Prasasty Ananda Putri =================== Kepada dikau teman Yang di bahumu tersemat lencana bakti Yang di rautmu tergaris ikrar janji Yang pada perangaimu jadi cerminan kami   Kepada emban amanah yang kau timang Dengan santun dan tanpa berang Suatu masa yang kau kukuhkan jadi tanggungan Gerbang dari jalan nan penuh rintangan   Tapi dikau […]

PUISI (“Puisi Ragamu Makin Bahari,Jiwamu Abadi”)-Ma’rifah Saifullah

Ragamu Makin Bahari, Jiwamu Abadi Oleh Ma’rifah Saifullah ============================   18 November 1912, semesta sibuk menyambutmu, Muhammadiyah: Bayi yang dilahirkan oleh ghirah Islam, reaksi pada kelam keterbelakangan, juga ide-ide cemerlang berkemajuan. Dibidani langsung oleh KH Ahmad Dahlan dan para serdadu Tuhan, menjadikan tiap hembus nafasmu selaksa iluminasi zaman Tengkurap, duduk, merangkak hingga berjalan kau lalui […]