PUISI (“Puisi Ragamu Makin Bahari,Jiwamu Abadi”)-Ma’rifah Saifullah

Ragamu Makin Bahari, Jiwamu Abadi

Oleh Ma’rifah Saifullah
============================

 

18 November 1912, semesta sibuk menyambutmu, Muhammadiyah: Bayi yang dilahirkan oleh ghirah Islam, reaksi pada kelam keterbelakangan, juga ide-ide cemerlang berkemajuan.

Dibidani langsung oleh KH Ahmad Dahlan dan para serdadu Tuhan, menjadikan tiap hembus nafasmu selaksa iluminasi zaman

Tengkurap, duduk, merangkak hingga berjalan kau lalui di tengah gempuran koloni anti pribumi.

Sinarmu gagah,

Menopang hujaman ragam ideologi yang sesekali anarki.

Balitamu diasuh langsung oleh Ilahi,

melalui tangan-tangan yang juga meletakkan Tuhan dan RasulNya dalam hati.

Kau semakin tumbuh.

Tegak dan berani meski terkadang berpeluh.

Asupan gizimu terpenuhi oleh jernih-jernih keikhlasan juga semangat juang.

Tak heran, dunia terkagum pada ragamu

yang kokoh menopang puluhan ribu amal usaha

Pada jiwamu,

yang sehat merawat ideologi jutaan hamba untuk meraih ridhoNya.

Tekadmu mencerdaskan kehidupan bangsa, jelas bukan bualan belaka.

Muhammadiyah, kini dirimu semakin menua.

Namun tak kulihat kerapuhan meski hanya sejengkal badan.

Punggungmu tidak membungkuk meski sesekali berjalan tertatih di sebuah medan.

Artikulasi lisanmu terdengar semakin fasih meski samudera syiarNya kau gaungkan hingga sudut-sudut pedalaman.

Pendengaranmu semakin tajam, pandanganmu semakin mengelang menerjang titik-titik kemajuan serta menyongsong bukit-bukit peradaban.

 

Kepada gerakanku, selamat menggenap pada bilangan 107.

Bayamu hanya soal deretan angka: Ragamu makin bahari, jiwamu abadi.

 

Yogyakarta, 17 November 2019