PERSADA Gelar Pelatihan Perawatan Jenazah

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan (PERSADA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan pelatihan perawatan jenazah bagi para santri angkatan 2021 pada Jum’at malam (15/10).

Pelatihan perawatan jenazah kali ini dilakukan secara offline dan terpisah antara santri putra denan santri putri. Pelatihan ini pun disiarkan secara live streaming melalui channel youtube Persada Uad TV. Adapun narasumber pelatihan kali ini, untuk santri putra adalah ustaz Budi Jaya Putra (Anggota MTT PP Muhammadiyah dan Kepala Pusat Tarjih Muhammadiyah), sedangkan narasumber untuk santri putri adalah ustazah Misma Kasim (Anggota Majelis Tabligh PP ‘Aisyiyah).

Pelatihan perawatan jenazah merupakan di antara rangkaian pelatihan yang telah diprogram oleh pengurus PERSADA sebagai bentuk pemberian bekal bagi para santri. Ustaz Thontowi, selaku mudir PERSADA beliau menuturkan dalam sambutannya bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) untuk merawat jenazah adalah sesuatu yang langka, karena jarang yang mau menjadi relawan untuk mengurus jenazah walaupun itu ibunya sendiri. Jadi, santriwati itu harus berani, tidak perlu menjadi dokter dahulu untuk merawat jenazah.

Ustazah Misma selaku narasumber pun begitu senang dan bangga bisa berbagi ilmu tentang perawatan jenazah kepada santriwati PERSADA. Hal ini terungkap dalam pengantar materi yang beliau sampaikan:

Saya senang sekali kalau adikadik diberi pembekalan ini. Saya berharap bahwa ada keterpanggilan untuk melakukan di tengah-tengah masyarakat kita. Maaf, di mana saja saya bertempat tinggal selalu saya iklankan kalau ada yang meninggal beritahu saya jam berapa pun saya siap untuk menyelesaikannya karena tuntunannya memang harus disegerakan.”

Selanjutnya, para narasumber mengawali pelatihan perawatan jenazah dengan menyampaikan beberapa hal seputar definisi jenazah, tanda-tanda kematian, kiat-kiat menghadapi orang yang sakit atau sakaratul maut. Setelah itu, membahas secara khusus dan rinci terkait tata cara perawatan jenazah dimulai dengan memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan.

Para pengurus sebelumnya telah menyiapkan seperangkat alat yang diperlukan dalam pelatihan perawatan jenazah, yaitu berupa boneka, kain kafan, kapur barus, sabun, sarung tangan, dan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar memudahkan para narasumber dalam menyampaikan materi dan memudahkan para santri dalam menyerap dan memahami ilmu tentang perawatan jenazah. Dengan demikian, pelatihan kali ini tidak hanya sebatas teori melainkan juga disertai  dengan praktik.

Di penghujung acara pelatihan, ustaz Budi menyampaikan pesan kepada para santri bahwa ketika ilmu sudah didapatkan, maka konsekuensinya adalah harus diamalkan. Beliau berharap para santri PERSADA yang sudah mendapatkan ilmu keperawatan atau pengurusan jenazah ini bisa mengamalkannya di kemudian hari di masyarakat, paling minimal di lingkup keluarga.

Terakhir, pengurus meminta perwakilan dari santriwan dan santriwati untuk menyampaikan kesan-kesannya selama mengikuti acara pelatihan perawatan jenazah.

“Seru banget asik dan menambah wawasan juga kalau dulu kan hanya tahu teori saja sekarang sudah tahu prakteknya selain itu juga tahu apa yang menjadi prioritas dalam pengurusan jenazah dan apa yang menjadi sunnah dalam pengurusan jenazah. Jadi, semakin bertambah lagi ilmunya tentu saja pengalaman barunya.” Ungkap Jefri, salah satu santriwan PERSADA.

“Sebuah kesyukuran bagi saya alhamdulillahirobbilalamin bisa dapat langsung memperoleh ilmu yang lumayan langka bagi kita karena tata cara atau proses dalam perawatan jenazah ini tidak mudah untuk didapatkan Jadi kesan saya itu sangat seru kemudian semua pertanyaan yang membingungkan dapat dijawab langsung oleh pemateri kita kemudian dipraktikkan juga dimulai dari mandinya hingga mengkafaninya semua lengkap dengan peralatannya Jadi kami semua audien dapat langsung mengerti.” Ungkap Azmi Sani, salah satu santriwati PERSADA.

(Ahmad Farhan Juliawansyah)

sumber : suaramuhammadiyah