Bersyukur atas Nikmat dan Keamanan yang Diberikan Allah, Tadabbur Surat Al-Quraisy
Pada hari Senin, 10 Maret 2025 M bertempat di Masjid Islamic Center UAD telah dilaksanakan Kajian Shubuh dengan tema “Tadabbur Qs. Quraisy” yang disampaikan oleh Ustadz Rizki Fadlillah. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diadakan selama bulan Ramadhan sebagai bentuk untuk meningkatkan pemahaman terkhusus tentang tafsir ayat-ayat Al-Qur’an.
Pada Kajian Shubuh kali ini, beliau menyampaikan bahwa Qs. Quraisy merupakan urutan surat ke 106 dalam mushaf al-Qur’an, terdiri dari empat ayat, dan termasuk golongan surat Makkiyah (surat yang diturunkan di kota Makkah). Adapun asbabun nuzul Qs. Quraisy berdasarkan riwayat Imam al-Baihaqi bahwa Allah Swt. memuliakan kaum quraisy dengan tujuh hal, yakni: Nabi Muhammad saw. berasal dari kalangan mereka, kenabian ada di tenagh-tengah mereka, pemelihara ka’bah terdapat pada mereka, pengelolaan air zam-zam terdapat dari mereka, Allah Swt. menolong mereka dari pasukan bergajah, dan mereka menyembal Allah Swt. ketika tidak satu kaum pun yang menyembah Allah Swt. dan Allah Swt. menurunkan satu surat yang membahas tentang kaum quraisy ini.
Suku quraisy memiliki sebuah kebiasaan dagang pada musim dingin ke daerah Yaman yang bertujuan untuk mendapatkan rempah-rempah yang berasal dari Teluk Persia dan pada saat musim panas melakukan perjalanan dagang ke Syam untuk mendapatkan hasil pertanian yang nantinya akan diperjualbelikan kembali di Kota Makkah yang mana kebiasaan ini dimulai oleh kakek Nabi Muhammad saw. yang bernama Hasyim bin Abdul Manaf yang kemudian hal tersebut dijadikan sebuah tradisi oleh kaum quraisy. Allah Swt. juga memerintahkan kepada kaum quraisy, bahwa hendaknya mereka bersyukur atas semua nikmat yang telah Allah Swt. berikan kepada mereka, baik berupa rasa keamanan, keselamatan, dan makanan dengan menyembah Allah Swt.
Di akhir kajian beliau menyampaikan bahwa tadzkiya (pengamalan) yang dapat diambil adalah, antara lain:
- Berusaha untuk menghilangkan rasa takut, kecemasan, atau was-was atas ujian yang diberikan oleh Allah Swt, baik berupa sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
- Merasa malu akan kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah Swt. yang tidak digunakan dalam kebaikan, justru menggunakan nikmat Allah Swt. dengan melakukan hal-hal yang tidak diperintahkan oleh Allah Swt.
- Hendaknya menjadikan Allah Swt. sebagai tujuan dalam setiap aktivitas yang kita lakukan dengan mengharap ridho Allah Swt.
Semoga dengan diadakannya kajian shubuh ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman sekaligus awal bagi para jamaah untuk terus bersemangat dalam mentadaburi ayat-ayat al-Qur’an.
Demikian berita acara ini dibuat sebagai bukti telah terlaksananya Kajian Shubuh dengan baik. Semoga Allah Swt. senantiasa meridhai setiap langkah kita dan segala hal yang dilakukan dinilai ibadah disisi Allah Swt.(trisna)