Bekali Santri Jelang Pengabdian Ramadhan, PERSADA Adakan Pelatihan Khutbah & Kultum

Yogyakarta- Menindaklanjuti agenda besar PERSADA UAD Jogja untuk menerjunkan santri dalam rangka pengabdian masyarakat pada bulan Ramadhan, telah digelar pelatihan khutbah dan kultum. Pelatihan ini sebagai bentuk tanggungjawab PERSADA dalam membekali santri di masyarakat nantinya. Adapun pemateri pada pelatihan ini adalah Ustadz Budi Jaya Putra selaku Wakil Mudir PERSADA UAD Jogja, yang bertempat di lantai 2 Masjid Islamic Center UAD.

“Jangan merasa bangga jika belum teruji di masyarakat” kalimat pembuka beliau yang sekaligus membangun semangat para santri dalam melaksanakan pengabdian nantinya. Teruji dengan baik atau tidak bergantung pada persiapan yang ada. Menjadi hal penting antara metode penyampaian dengan materi yang disampaikan, karena unggul pada salah satu saja tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu, melatih mental juga menjadi poin utama pada penyampaian materi.

Beliau menjelaskan cara menyampaikan yang baik dan benar dengan memberikan penjabaran mengenai pidato, tausyiah, ceramah dan khutbah. Terdengar sama tapi memiliki perbadaan yang cukup fatal jika tidak difahami secara seksama. Seperti penyampaian khutbah di Indonesia yang identic dengan khutbah jumat dengan beberapa ketentuan waktu, materi dan penyampaian satu arah. Berbeda dengan ceramah yang memiliki waktu bebas atau lebih Panjang dengan penyampaian dua arah, yakni komunikatif dengan audience atau jamaah. Sehingga hal ini dapat membangun daya tarik jamaah untuk lebih fokus mendengarkan.

Secara garis besar, konsep jelas dalam menyiapkan materi ceramah beberapa diantaranya;

  1. Membuat judul yang menarik dan tidak terkesan membosankan, seingga jamaah akan tertarik untuk mendengarkan
  2. Mencariari ayat atau hadis yang mudah dihafal. Hal ini sebagai dalil atau penguat dari materi yang disampaikan saja, sehingga tetap fokus pada isi materi.
  3. Menjelaskan secara definisi beberapa hal yang sekiranya perlu untuk dijelaskan dan menyebutkan sesuatu yang berkaitan dengan materi.
  4. Sisipkan cerita yang tidak bertele-tele, langsung fokus pada substansi cerita, sehingga tidak terkesan monoton. Selain cerita, seperti pantun atau hal-hal menarik lainnya dapat dimasukkan dalam materi.
  5. Meningkatkan latihan secara konsisten baik sendiri maupun dihadapan teman-teman yang dapat mendukung pelatihan.

Selain persiapan yang matang, pemahaman materi, pemahaman mengenai konsep yang disampaikan juga perlu diketahui. Hal ini karena perbedaan antara ceramah dan khutbah, sehingga perlu dipahami betul. Maka dari itu, beliau menyampaikan pula mengenai syarat-syarat sahnya khutbah yang penting untu dipaami.

 

Wallahu Alam