Pembekalan Pengabdian Santri Putra PERSADA | Tuntunan Ibadah Ramadhan
Pada tanggal 24 Sya’ban 1444 H atau bertepatan dengan tanggal 16 Maret 2023 M telah berlangsung acara Pembekalan Pengabdian Masyarakat Ramadhan 1444 H hari keempat yang di selenggarakan oleh PERSADA (Pesantren Mahasiswa KH.Ahmad Dahlan) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dan sekaligus memberikan pembekalan kepada para Santriwan dan Santriwati PERSADA sebelum terjun ke masyarakat untuk mengabdi.
Kegiatan pembekalan tersebut dimulai dari jam 19.45 sampai jam 21.00 WIB di Aula Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan. Kegiatan tersebut di hadiri oleh para Santriwan PERSADA dari berbagai jurusan, dan dihadiri pula oleh Badan Pengurus Harian PERSADA dalam hal ini ketua bidang pengembangan Minat dan Bakat Ustadz Semaun al-Usman, S.Pd. dan kepala asrama PERSADA Putra Ustadz Diyan Faturahman, S.Th.I, M.Pd.
Salah satu materi dari serangkaian materi Pembekalan Pengabdian Masyarakat Ramadhan ini yaitu “Tuntunan Ibadah Ramadhan” yang disampaikan oleh Ustadz Irfan Nuruddin, S.Th.I., M.S.I. Beliau merupakan tenaga pengajar atau Dosen AIK Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Adapun acara ini di awali dengan pembukaan yang dilakukan oleh MC kemudian pemaparan materi dari pembicara. Adapun poin penting yang disampaikan oleh Ustadz Irfan Nuruddin, S.Th.I., M.S.I yaitu beliau mengutip dari buku karya Majelis Tarjih yang berjudul “Tuntunan Ibadah Ramadhan” yang memuat sekitar 10 pembahasan. Pertama; persiapan, tuntunan ibadah Ramadhan dimulai sebelum Ramadhan datang bukan pada 1 Ramadhannya. Kedua; Tuntunan Shiyam (puasa), bahwa hasil akhir dari berpuasa yaitu menjadi orang yang beertakwa. Ketiga; Dasar kewajiban puasa Ramadhan, yaitu dalam surah al-Baqarah ayat 183. Keempat; orang yang diwajibkan dan yang tidak diwajibkan, yang diwajibkan yaitu seluruh muslimin dan muslimat yang sudah mukallaf (orang yang dikenai beban hukum), dan yang tidak diwajibkan yaitu perempuan yang mengalami haid dan nifas. Kelima; orang yang diberi keringanan dan boleh meninggalkan puasa, diantaranya orang yang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan (musafir). Keenam; hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum, melakukan hubungan suami istri dan sebagainya. Ketujuh; Masalah orang yang lupa, selama kondisinya memang benar-benar lupa maka tidak membatalkan puasanya. Kedelapan; hal-hal yang harus dijauhi selama berpuasa, seperti mengucapkan perkataan tercela, menipu, dan beristinsyaq (menghirup air pada saat berwudhu) secara berlebihan berbohong yang dapat mengurangi pahala puasanya. Kesembilan; amalan-amalan yang dianjurkan selama berpuasa, yaitu melaksanakan qiyamul lail (shalat tarawih), makan sahur (mengakhirkan sahur), dan memperbanyak shadaqah dan I’tikaf (berdiam diri di masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah). Kesepuluh; tuntunan qiyamu Ramadhan dan tuntunan idul fitri.
Begitulah kurang lebih pemaparan materi dari beliau, semoga menambah wawasan dan mampu meningkatkan kualitas ibadah kita dibulan Ramadhan tahun ini. Wallahu a’lam bi Shawaab.