Wasathiyah sebagai Pilar, PERSADA UAD Siapkan Kader untuk Dunia Nyata

Yogyakarta – PERSADA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menyelenggarakan kegiatan penguatan ideologi dan nilai-nilai keislaman bagi pengurusnya melalui kegiatan Refreshing AIK (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan) yang memasuki sesi Materi 2 pada Sabtu, 19 April 2025 M/20 Syawal 1446 H. Bertempat di Ruang Sidang Bersama Fakultas Teknologi Industri, Lantai 5 Gedung Utama Kampus IV UAD, kegiatan ini mengangkat tema “Optimalisasi Potensi Diri Kader Berkemajuan”.

Acara dibuka secara resmi oleh Mudir PERSADA UAD, Ustaz H. Thonthowi, S.Ag., M.Hum., yang dalam sambutannya mengingatkan pentingnya peran kader dalam menjaga, menyebarkan, dan memajukan nilai-nilai Islam berkemajuan di lingkungan kampus dan masyarakat luas.

Materi inti disampaikan oleh Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum., yang saat ini menjabat sebagai Kepala Lembaga Pengembangan dan Studi Islam (LPSI) UAD. Dalam paparannya, beliau mengangkat sejumlah tantangan aktual yang dihadapi oleh generasi muda muslim di era modern, seperti sekularisasi dan penurunan religiusitas, miskonsepsi terhadap ajaran agama, gaya hidup hedonis dan materialistis, serta fragmentasi komunikasi religius akibat dominasi ruang virtual.

“Di tengah arus informasi yang begitu deras, kader Islam dituntut untuk tidak hanya bertahan, tetapi mampu menjadi solusi atas krisis nilai yang terjadi,” ujar Rahmadi. Ia menambahkan bahwa seorang kader harus memiliki kapasitas lebih dibanding anggota biasa, sebagaimana kutipan yang menjadi penekanan dalam materi: “Apapun yang sulit dan tidak dapat dilakukan oleh anggota, semuanya dapat dilakukan oleh kader.”

Rahmadi juga menguraikan karakteristik Islam berkemajuan yang menjadi ciri khas perjuangan Muhammadiyah, yaitu:

– Berlandaskan pada tauhid,
– Menghidupkan semangat ijtihad dan tajdid,
– Mewujudkan rahmat bagi seluruh alam,
– Bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah,
– Mengembangkan prinsip wasathiyah (moderat).

Konsep wasathiyah menjadi poin penting dalam membentuk sikap dan karakter kader. Wasathiyah, menurut Rahmadi, bukan hanya soal posisi tengah, tetapi juga mencerminkan ketegasan prinsip, kelapangan wawasan, serta keluwesan dalam menyikapi perbedaan. Nilai-nilai seperti menolak pengkafiran sesama muslim, menghindari fanatisme kelompok, hingga memudahkan pelaksanaan ajaran agama menjadi bagian dari sikap moderat yang harus dimiliki.

Kegiatan ini berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari para pengurus PERSADA. Dengan adanya sesi seperti ini, diharapkan kader PERSADA UAD semakin siap menjadi agen perubahan yang membawa misi Islam berkemajuan di tengah dinamika zaman. (Bilal/MA).