Bersyukur atas Nikmat-Nya melalui Tadabbur Surat Al-Kautsar
Pada hari Sabtu, 08 Maret 2025 M bertempat di Masjid Islamic Center UAD telah dilaksanakan Kajian Shubuh dengan tema “Tadabbur Qs. al-Kautsar” yang disampaikan oleh Ustadz Umar Dahlan. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diadakan selama bulan Ramadhan sebagai bentuk untuk meningkatkan pemahaman terkhusus tentang tafsir ayat-ayat Al-Qur’an.
Pada Kajian Shubuh kali ini membahas tentang Qs. al-Kautsar yang termasuk golongan surat Makkiyah (surat yang diturunkan di kota Makkah). Adapun asbabun nuzul dari Qs. al-Kautsar yang diriwayatkan oleh Ibnu Katsir adalah sebagai hiburan yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw. atas meninggalnya putra beliau yang bernama Abdullah.
Beliau menyampaikan bahwa sebagian mufassir mengatakan makna al-Kautsar pada ayat ini adalah sebuah telaga yang kelak umat Nabi Muhammad saw. akan minum dari telaga tersebut. Beliau menyebutkan bahwa telaga al-Kautsar adalah sebuah telaga yang panjangnya ibarat perjalanan selama satu bulan, cawan atau gelas yang ada sebanyak bintang di langit, harumnya melebihi harumnya minyak kasturi, manisnya melebihi manisnya madu, dan putihnya melebihi putihnya susu. Dalam sebuah hadis mutawattir disebutkan bahwa barangsiapa yang minum dari telaga tersebut, maka ia tidak akan merasakan haus selama-lamanya.
Beliau juga menyampaikan bahwa dalam ayat ke-2 Qs. al-Kautsar merupakan sebuah manifestasi atau ekspresi yang sudah seharusnya kita munculkan yakni berupa shalat. Shalat tersebut merupakan sebuah bentuk penghambaan tertingi seorang hamba kepada Allah Swt. yang hubungannya itu dibuat lima waktu dalam sehari, karena pada hakikatnya seorang hamba itu hubungannya haruslah selalu terhubung dan tidak terputus kepada Allah Swt.. Selain shalat, bentuk penghambaan lain yang dapat dilakukan adalah dengan berkurban.
Di sisi lain, beliau juga menyampaikan bahwa tugas seorang hamba apabila mendapat ujian adalah dua hal yakni, selesai dan memastikan bahwa ujian yang diberikan tersebut selesai dengan sempurna. Beliau juga menyampaikan bahwa orang-orang yang membenci Nabi Muhammad saw. adalah orang-orang yang nantinya akan terputus dari rahmat Allah Swt. dan juga terputus dari kebaikan yang dibawa oleh nabi Muhammad saw..
Diakhir kajian beliau menyampaikan bahwa tadzkiya dari mentadaburi Qs. al-Kautsar ini adalah sudah sepantasnya kita sebagai seorang hamba selalu mengingat Allah Swt, mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Allah Swt. berikan, serta selalu berusaha untuk memperbagus kualitas ibadah kepada Allah Swt., sehingga kita bisa menjadi seorang hamba yang memiliki kualitas ibadah yang baik dihadapan Allah Swt..
Semoga dengan diadakannya kajian shubuh ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman sekaligus awal bagi para jamaah untuk terus bersemangat dalam mentadaburi ayat-ayat al-Qur’an.
Demikian berita acara ini dibuat sebagai bukti telah terlaksananya Kajian Shubuh dengan baik. Semoga Allah Swt. senantiasa meridhai setiap langkah kita dan segala hal yang dilakukan dinilai ibadah disisi Allah Swt. (trisna)