Kekuasaan Allah dan Pelajaran dari Sejarah Peristiwa Al-Fil
Pada hari Selasa, 11 Maret 2025 M bertempat di Masjid Islamic Center UAD telah dilaksanakan Kajian Shubuh dengan tema “Tadabbur Qs. al-Fiil” yang disampaikan oleh Ustadz Faiz Ihsanudin. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diadakan selama bulan Ramadhan sebagai bentuk untuk meningkatkan pemahaman terkhusus tentang tafsir ayat-ayat Al-Qur’an.
Pada Kajian Shubuh kali ini, beliau menyampaikan bahwa Qs. al-Fiil termasuk golongan surat Makkiyah (surat yang diturunkan di kota Makkah). Adapun asbabun nuzul Qs. al-Fiil dilatarbelakangi oleh peristiwa penyerangan kakbah yang terjadi pada taun 570 M dengan dipimpin oleh Raja Abrahah yang berasal dari Yaman bersama dengan 10.000 pasukan dan 8 gajah.
Dibalik penyerangan kakbah tersebut, Raja Abrahah memiliki tipu daya untuk memalingkan hajinya orang-orang arab ke gerejanya yang bernama al-Qulaisy, akan tetapi tipu daya yang ia lakukan hanyalah sia-sia dengan kehendak Allah Swt. Allah Swt. menghinakan pasukan Abrahah dengan mengirim burung ababil yang kecil dengan membawa batu yang mampu untuk menghancurkan pasukan besar bergajah tersebut. Di sisi lain, dalam surat al-Fill terdapat suatu sastra yang indah dengan mengqiyaskan sebuah pasukan yang sangat besar dengan sebuah daun, hal tersebut menunjukkan bahwa sebuah kekuatan yang besar tersebut hanyalah sebuah hal yang kecil dan remeh di sisi Allah Swt.
Di akhir kajian beliau menyampaikan bahwa terdapat banyak sekali hikmah yang dapat diambil dari mentadaburi Qs. al-Fiil, antara lain:
- Kekuasaan Allah Swt itu adalah segala-galanya, tidak ada yang mampu untuk menghentikan segala sesuatu jika Allah Swt. sudah berkehendak.
- Perintah untuk memuliakan kakbah yang telah dijaga oleh Allah Swt. untuk kaum muslimin, salah satunya dengan berhaji atau umroh jika mampu.
- Perintah untuk mempelajari sejarah, dikarenakan pada kisah-kisah umat terdahulu terdapat banyak pelajaran. Bung Karno pernah berkata “jas merah jangan sekali-kali melupakan sejarah”, dikarenakan apabila sebuah negara melupakan sejarah, maka ia akan menghancurkan jati diri sebuah negara.
- Larangan untuk berlaku sombong dan melakukan tipu daya baik yang dilakukan kepada sesama orang muslim maupun non muslim.
- Peristiwa tersebut merupakan sebuah tanda awal diutusnya Nabi diantara kaum quraisy, yakni Nabi Muhammad saw.
- Berislamnya raja habasya setelah Raja Abrahah yakni Raja Najasyi yang mempercayai bahwa peristiwa kehancuran Raja Abrahah terdapat campur tangan Tuhan dan pada sat itu Allah Swt. mengutus Nabi dan ia mempercayai bahwa Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah Swt. yang sesungguhnya, meskipun ia belum berjumpa dengan Nabi Muhammad saw..
Semoga dengan diadakannya kajian shubuh ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman sekaligus awal bagi para jamaah untuk terus bersemangat dalam mentadaburi ayat-ayat al-Qur’an.
Demikian berita acara ini dibuat sebagai bukti telah terlaksananya Kajian Shubuh dengan baik. Semoga Allah Swt. senantiasa meridhai setiap langkah kita dan segala hal yang dilakukan dinilai ibadah disisi Allah Swt. (trisna)