Program Tahfidzul Qur’an PERSADA
YOGYAKARTA, PERSADA — Pada tahun akademik 2020/2021, untuk pertama kalinya PERSADA memiliki kampus yang dikhususkan untuk program tahfidz, yakni di kampus 2B.
Kegiatan santri tahfidz di kampus PERSADA 2B cukup berbeda dengan kampus PERSADA Jogja maupun PERSADA Wates, sebab selain mengikuti perkuliahan dan kegiatan PERSADA lainnya, santri tahfidz disibukkan dengan ziyadah dan muroja’ah hafalan Al-Qur’an mereka.
Santri tahfidz ini merupakan santri yang sebelumnya sudah memiliki hafalan Al-Qur’an minimal 8 sampai 30 juz.
Selama di PERSADA, pimpinan menargetkan santri agar menyetorkan ziyadah (menambah hafalan) minimal 10 juz dalam setahun. Dan diharapkan setiap semester santri dapat menyetorkan hafalan 5 juz sekali duduk (tasmi’) kepada Musyrifah/Pengurus.
Adapun bagi santri yg sudah menyelesaikan hafalan 30 juz tetap menyetorkan muroja’ahnya.
Dengan demikian, untuk menjaga dan menguatkan hafalan mereka. Di samping aktivitas perkuliahan di kampus, setiap hari santri menyetorkan ziyadah 1 halaman dan muroja’ah hafalan yang mereka miliki sebanyak 5 halaman kepada masing-masing Musyrifahnya dimulai sejak setelah kegiatan ba’da Subuh, ba’da Ashar, ba’da Maghrib dan setelah selesai perkuliahan malam sampai pukul 22.00. Kemudian di akhir pekan, mereka tasmi’ 1 juz bersama Musyrifahnya.
Meskipun begitu, padatnya aktivitas mereka tidak menyurutkan antusias dan semangat dalam menghafal dan murojaah hafalannya. Berbagai kesulitan dan keluh kesah tetap mampu mereka lewati dengan penuh kesabaran dan syukur yang luar biasa.
Mereka sangat bersyukur dan bahagia karena diberikan ruang dan waktu serta kesempatan khusus dalam menjaga Kalam Allah yang mulia.
“Meskipun cukup berat dan kesulitan memanage waktu untuk kuliah, menghafal dan muroja’ah. Aku bahagia karena di PERSADA bisa tetap terjaga hafalannya.” Ucap Hamra Hilya salah satu santri tahfidz PERSADA.
“Kadang down, capek, malas dan kesulitan buat menghafal. Tapi Alhamdulillah Ustadzah nya sabar dan perhatian buat ngingetin setoran.” Sambung Luthfi di tengah halaqoh malam dan jeda dengan sharing santai.
عَنْ عَائِشَةَ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dari Nabi ﷺ beliau bersabda: Perumpamaan orang yang membaca al-Quran dan ia menghafalnya, maka ia akan bersama para malaikat yang mulia dan baik. Sedangkan perumpamaan orang yang membaca (al-Qur’an) dengan tekun, dan ia mengalami kesulitan di dalamnya, maka dia akan mendapat ganjaran dua pahala. (Muttafaqun ‘Alaih)
Senandung do’a Al-Qur’an bergema di penghujung malam.
Bersama harapan yang di panjatkan, semoga Allah selalu memberi kekuatan dan keistiqomahan kepada para penghafal al-Qur’an. (Nisa el-Khaer)