Pengabdian Masyarakat Santri Persada UAD di Masjid Al-Ikhlas: Datang dengan Kecanggungan Pulang dengan Pengalaman

Yogyakarta (23/3), Program Pengabdian Masyarakat santri persada UAD yang dimulai sejak dua minggu lalu, kini telah mencapai puncaknya pada Sabtu, 23 Maret 2024. David, Shultan, Bunga, Divani, dkk mengisi kegiatan puncak tersebut dengan mengadakan nonton bersama anak-anak TPA masjid al-Ikhlas, tempat di mana mereka melakukan pengabdian, dan kemudian dilanjutkan dengan sesi penyampaian pesan dan kesan sekaligus perpisahan.

Pada awal kedatangannya di Masjid al-Ikhlas, David, Bunga,dkk merasa amat sangat canggung. Meskipun mengajar TPA bukanlah hal baru bagi mereka, namun bertemu dengan lingkungan, suasana, dan wajah-wajah baru memberikan pressure tersendiri bagi mereka. Karena kecanggungan ini lah kemudian mereka melakukan tugasnya dengan kurang maksimal pada hari-hari awala mereka mengajar. Meskipun diselimuti oleh rasa canggung, David, Bunga, Vivi, dkk tetap terus menjalankan tugas pengabdian Masyarakat itu dengan penuh semangat dan tekun.

Kemudian dengan berbekal evaluasi dengan ustadz dan ustadzah pendamping sesaat setelah selesai berbuka puasa setiap harinya, mereka terus melakukan perubahan-perubahan kea rah yang lebih baik setiap harinya. Suasana yang sangat kacau di hari-hari awal pengabdian, kini dapat dikendalikan oleh mereka. Materi yang kurang terstruktur kini dapat diperbaiki oleh mereka sehingga proses pembelajaran TPA menjadi lebih efektif dan efisien. Bahkan boleh dibilang jika mereka telah berhasil menumbuhkan jiwa seorang pengajar di dalam diri mereka.

Yusuf, seorang santri TPA Masjid al-Ikhlas, berkata dengan penuh antusias ketika ditunjuk untuk menyampaikan pesan dan kesan, “Seneng, kakaknya baik-baik” kemudian dia melanjutkan, “pesannya gak ada,” sembari tertawa dengan riang. Tak hanya Yusuf, Dea pun juga ikut memberikan kesan kepada Shulton, Bunga, dkk. “Kakaknya baik-baik, ramah juga, terus … gak pernah marah-marah” begitukata Dea saat itu.

Respon positif dan wajah ceria yang tampak dari anak-anak menjadi tanda akan suksesnya pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh santri persada di Masjid al-Ikhlas. Meskipun demikian, pihak Takmir Masjid sangat menyayangkan bahwa pengabdian masyarakat santri persada ini hanya dilakukan selama dua minggu saja. Pihak takmir berharap bahwa pengabdian masyarakat ini dilakukan lebih lama, terlebih jika dilakukan secara continue tidak hanya di bulan Ramadhan saja karena memang program ini memberikan dampak yang positif baik bagi masyarakat khususnya anak-anak TPA maupun bagi santriwan dan santriwati persada itu sendiri. (Kholik)