WR III UAD Bekali Santri Profil Kader dan Nilai Perjuangan Muhammadiyah

Jum’at 6 Muharram 1446 H bertepatan dengan 12 Juli 2024 M adalah hari ke tiga atau hari terakhir Pembekalan Purna Calon Alumni Pesantren Mahasiswa K.H Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan. Materi yang ke-6 ini akan disampaikan oleh Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum yang merupakan Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya Manusia Universitas Ahmad Dahlan. Materi yang disampaikan sangat luar biasa yaitu terkait “Profil Kader dan Nilai Perjuangan Muhammadiyah”. Acara ini digelar di gedung Fakultas Kedokteran lantai 7, ruang Amphiteater Unit B.

Kader adalah inti dari penggerak sebuah organisasi, tanpa adanya seorang kader maka Organisasi itu tidak akan berjalan dengan baik. Dr. Norma menyampaikan bahwa Organisasi itu ibarat sebuah Mobil, jika mobil itu tidak berjalan maka tidak akan membawa kemanfaatan. Menggerakkan sebuah organisasi maka kehadiran kader menjadi sebuah keharusan. Tugas seorang kader dalam organisasi adalah menjadi penggerak, dan berproses untuk membesarkan nilai-nilai yang diperjuangkan Muhammadiyah.

Menjadi kader tentu harus memiliki kompetensi. Kompetensi Keberagamaan menjadi bagian pertama yang harus dimiliki seorang kader. Nilai dari Keberagamaan yang harus dimiliki seorang kader salah satunya adalah Shidiq (kejujuran). Kejujuran saat ini tidak cukup hanya menyampaikan sesuatu yang benar, tetapi mereproduksi yang benar, kalua menyeberkan informasi pastikan itu adalah berita valid, jangan yang bersofat hoax, agitative dan destruktif. Kompetensi berikutnya adalah kompetensi akademis dan Intelektual, seorang kader harus memiliki nilai kecerdasan, berkemajuan, konsisten, etos dalam belajar, dan moderat yang artinya seorang kader harus bijaksana dalam berpikir, bersikap dan bertindak.

Seorang kader juga diharuskan memiliki kompetensi sosial-kemanusiaan dan kepeloporan. Kader diharuskan memiliki nilai keshalehan yang tidak hanya shaleh bagi dirinya tetapi juga untuk orang disekitarnya. Memiliki jiwa peduli terhadap orang lain, berjejaring, inovatif berpikir kemajuan khususnya memajukan persyarikatan Muhammadiyah. Kompetensi terkahir yang harus dimiliki seorag kader adalah kompetensi keorganisasian dan kepemimpinan. Seorang kader tidak hanya dituntut menjadi kader di Indonesia, oleh karena itu salah satu nilai yang harus dimiliki seorang kader adalah berkhidmat dan berpartisipasi aktif didalam peran keummatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal.

Dr. Norma menyampaikan tokoh-tokoh Muhammadiyah yang memiliki kompetensi-kompetensi diatas, yang juga memiliki perjuangan besar di persyarikatan. Mulai dari K.H Ahmad Dahlan, K.H Ibrahim, K.H Hisyam, K.H Mas Mansyur, Ki Bagus Hadikusumo, K.H Mas Mansyur, H. M. Yunus Amin, K.H baidhowi, K.H Faqih Usman, K.H. A.R Fahruddin, K.H Azhar Basyir, Prof. Amien Rais, Buya Syafi’I Ma’arif, Prof. Din Syamsyuddin, dan Prof. Haedar Nashir.