Sukses TOAFL bersama PERSADA UAD
YOGYAKARTA, PERSADA – Pesantren Mahasiswa KH Ahmad Dahlan menyelenggarakan pelatihan Bahasa Arab dengan tema “Sukses TOAFL (Test If Arabic as Foreign Language)” setelah sebelumnya sukses mengadakan pelatihan TOEFL pada hari Minggu (19/6) lalu. Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, Selasa (21/6) PERSADA mengadakan kegiatan bukan hanya untuk internal saja, melainkan terbuka juga untuk umum. Pada kegiatan kali ini PERSADA juga menggandeng Prodi BSA (Bahasa dan Sastra Arab) UAD untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Sehingga peserta dalam kegiatan ini didominasi oleh mahasiswa dari prodi BSA UAD disamping peserta lain yang berasal dari PUTM dan mahasiswa juga umum.
Ustadz Muhbib Abdul Wahab selaku pemateri merupakan pencetus dan pemilik hak TOAFL ini. Beliau mengawali materi dengan menyeru semua peserta untuk berdo’a bersama. “Belajar itu harus dimulai dengan prasangka yang baik!”, tuturnya. TOAFL merupakan salah satu tes yang dikategorikan sebagai profesiensi teks (al-ikhtibar al-kafaa`ah) yang diuji kompetensinya. Berbeda dengan ujian bahasa arab di bangku sekolah, tes TOAFL tidak lagi terikat dengan kurikulum, sehingga cakupan soalnya lebih luas.Pada mulanya, benih TOAFL ini mulai ditanam dan disemai pertama kali oleh Ustadz Muhbib Abdul Wahab saat menjadi asisten dosen FT IAIN Jakarta (1995). Kemudian diterbitkan pada tahun 1998 oleh Tim Penyusun yang diprakarsai oleh Ustadz Muhbib dan Suwito.
Tujuan awal pembentukan Tim ini adalah untuk menyiapkan bahan tes standar bagi mahasiswa S2 dan S3 yang akan menyelesaikan studinya. Pada akhirnya, adanya TOAFL ini memiliki visi untuk menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa studi dan integrasi Islam dan ilmu pengetahuan, dan misi nya yaitu standardisasi dan sertifikasi tingkat kemampuan bahasa Arab peserta studi Islam dan ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya untuk Program S1, S2, dan S3; pengembangan model evaluasi kompetensi bahasa Arab, terutama kemampuan memahami teks Arab bagi masyarakat; serta memasyarakatkan integrasi Islam dan bahasa Arab sebagai bahasa ilmu dan teks peradaban.
Materi-materi yang disampaikan pada pelatihan ini meliputi aspek-aspek yang terdapat pada tes TOAFL, terdiri dari tiga aspek yaitu Fahm al-Masmû’ terdiri dari 50 item soal; Fahm al-Tarâkîb wa al-‘Ibârât terdiri dari 40 soal; dan Fahm al-Mufradât wa al-Nash al-Maktûb wa al-Qawâ’id, terdiri dari 60 item. Perhitungan skor nilai juga dipaparkan dengan jelas oleh beliau. Skor tertinggi untuk tes TOAFL ialah 700 sedangkan yang terendah ialah 210. Tidak berbeda dengan TOEFL, TOAFL juga menjadi salah satu persyaratan untuk standar kelulusan S1, S2, bahkan S3.
Ustadz Muhbib juga memberikan strategi belajar untuk bisa menguasai TOAFL, antara lain:
- Pahami teks bahasa Arab dengan baik, cermat, dan rasa bahasa native speaker.
- Gunakan kamus Arab standar, jika menemui kosakata baru yang belum dipahami.
- Kuasai gramatika (sharaf dan nahwu) secara memadai.
- Perhatikan konteks kalimat dan/atau wacana.
- Latih diri menjawab soal secara berulang-ulang.
- Pahami karakteristik soal, dan jangan mudah terkecoh dengan satu atau dua kata yang menjebak.
Selama materi berlangsung, seluruh peserta mengikutinya dengan sangat berantusias. Pelatihan ini berjalan semakin asyik dengan adanya beberapa latihan menjawab soal TOAFL dan sesi tanya jawab dengan peserta, dan untuk beberapa penanya diberikan reward berupa doorprize. Di akhir, kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian cinderamata untuk kenang-kenangan bagi pemateri. (Jurnalis PERSADA)