foto bersama peserta teraktif dengan pimpinan UNISA & ASLAMA PTMA

Siti Munirah dan Haanimuzzuhro, Musyrifah Persada Raih Predikat Peserta Teraktif pada Pelatihan Musyrif-Musyrifah Nasional ASLAMA

Yogyakarta, 31 Agustus 2025 / 8 Rabiul Awwal 1447 H — Pelatihan Musyrif-Musyrifah Nasional Asosiasi Pengelola Asrama (ASLAMA) sukses digelar pada 29–31 Agustus 2025 di Ruang Sidang Gedung Siti Moendjijah Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Kegiatan yang mengangkat tema “Peran Strategis ASLAMA dalam Meningkatkan Kualitas SDM Musyrif-Musyrifah dan Kader Muhammadiyah di Era Kekinian” ini diikuti oleh musyrif dan musyrifah utusan asrama Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, baik secara luring maupun daring.

Dalam kegiatan tersebut, dua musyrifah Persada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih penghargaan sebagai peserta teraktif. Siti Munirah, musyrifah Persada, terpilih sebagai peserta teraktif luring, sementara Haanimuzzuhro, pengurus musyrifah Persada, dinobatkan sebagai peserta teraktif daring.

Munirah menuturkan bahwa pengalaman mengikuti pelatihan ini sangat berkesan. “Ilmu yang didapatkan sangat bermanfaat. Walaupun materi disampaikan terus-menerus, acaranya tidak membuat bosan dan overall sangat berkesan,” ungkapnya. Rasa penasaran terhadap berbagai kasus di asrama lain mendorongnya aktif bertanya kepada fasilitator maupun peserta lain. Dari sekian banyak sesi, ia menilai materi tentang psikologi dan kesehatan mental paling berkesan. Menurutnya, manfaat dari kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan ruang introspeksi diri. “Seorang pengurus asrama harus menjadi contoh bagi para mahasantri,” ujarnya.

Ke depan, Munirah berkomitmen untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh. “Saya akan mulai dari diri sendiri. InsyaAllah jika kita memberi teladan, yang lain akan mengikuti,” tuturnya. Ia berharap hasil dari pelatihan ini dapat benar-benar direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Semoga bisa lebih aktif, kritis, dan siap menghadapi berbagai tantangan baru,” pungkasnya.

Sementara itu, Haanimuzzuhro yang mengikuti pelatihan secara daring juga membagikan pengalamannya. “Walaupun kegiatan saya sedikit berbeda dengan teman-teman yang offline, saya berusaha memperhatikan materi dari seluruh pembicara. Materi yang disampaikan sangat bervariasi dan menarik, terlebih FGD setelah penyampaian materi membuka ruang diskusi yang sangat lebar, sehingga saya tertarik untuk aktif,” jelasnya.

Ia mengaku motivasinya sederhana: memanfaatkan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang hebat. “Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali, maka saya manfaatkan dengan baik,” ujarnya. Materi tentang komunikasi efektif dan konseling teman sebaya yang disampaikan oleh Dr. Dewi Eko Wati, M.Psi., Psikolog, menjadi sesi paling berkesan baginya. “Materi itu membuka mata saya tentang pentingnya berkomunikasi dengan prinsip kepercayaan, kejujuran, dan keterbukaan,” tambahnya.

Sebagai pengurus musyrifah, Haanimuzzuhro bertekad menerapkan ilmu tersebut dengan menjaga adab dan akhlak agar bisa menjadi teladan bagi santriwati binaannya. Ia pun menyampaikan harapannya, “Semoga para peserta, terutama diri saya sendiri, dapat menerapkan berbagai ilmu yang didapatkan dan bermanfaat bagi umat dan bangsa.”

Prestasi Munirah dan Haanimuzzuhro menjadi bukti kontribusi aktif musyrifah Persada UAD dalam mengembangkan kualitas kepengasuhan asrama di tingkat nasional, sekaligus memperkuat peran kader Muhammadiyah di era kekinian.
(SM/HM/MA)