Menggunakan Waktu dengan Iman dan Amal Saleh dalam Tadabbur Surat Al-Ashr
Yogyakarta, pada hari Jum’at, 14 Maret 2025 M bertempat di Masjid Islamic Center UAD telah dilaksanakan Kajian Shubuh dengan tema “Tadabbur Qs. al-‘Ashr” yang disampaikan oleh Ustadz Irwanda Adi Mukti. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diadakan selama bulan Ramadhan sebagai bentuk untuk meningkatkan pemahaman terkhusus tentang tafsir ayat-ayat Al-Qur’an.
Pada Kajian Shubuh kali ini, ia mengawali kajian dengan menyampaikan bahwa menurut Imam Syafi’i, apabila orang-orang mentadaburi Qs. al-‘Ashr maka hal tersebut merupakan sebuah kecukupan bagi mereka. Ia juga menyampaikan bahwa Qs. al-‘Ashr termasuk ke dalam golongan surat makkiyah (yang diturunkan di Kota Makkah). Menurut mayoritas mufassir, surat ini ditturunkan setelah surat al-Insyirah dan sebelum surat al-‘Adiyat, terdiri dari tiga ayat, 14 kata, dan 68 huruf.
Irwanda menyampaikan bahwa pesan inti dari surat ini adalah mengatakan bahwa waktu adalah harta yang paling berharga bagi manusia. Oleh karena itu, sangatlah merugi orang-orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin sebagai bekal untuk di akhirat sekaligus saling menasehati dalam kesabaran dan kebenaran. Asbabun nuzul dari surat ini adalah sebagai bentuk peringatan kepada orang arab jahiliyah yang mengutuk waktu ashar, dikarenakan bukanlah waktu ashar yang salah, melainkan merekalah yang salah.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa waktu ashar merupakan waktu umat Nabi Muhammad saw. untuk memulai amal sebagaimana hal tersebut sejalan dengan hadis Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Oleh karena itu, Allah Swt. mengingatkan akan pentingnya hal ini dan sudah selayaknya kita menghargai setiap waktu yang ada baik yang telah dilewati atau yang akan dilewati, khususnya waktu ashar. Pada hakikatnya manusia berada dalam sebuah kerugian kecuali orang-orang yang diberi petunjuk sekaligus taufiq oleh Allah Swt..
Menurutnya, untuk mencapai sebuah keselamatan, terdapat beberapa syarat, antara lain: ilmu, amal, dakwah, dan sabar. Dengan sekuat tenaga untuk menuntut ilmu untuk mengamalkannya, serta mengajak kepada keduanya, dan sabar terhadap segala ujian yang diberikan. Tidak hanya dengan ilmu saja, melainkan juga dengan amar ma’ruf nahi munkar dan perlu diketahui bahwa jalan dakwah merupakan jalan yang dipenuhi dengan cobaan seperti halnya yang dialami oleh para Nabi terdahulu.
Sebagai penutup, ia mengajak kepada para jamaah untuk mengamalkan ilmu yang didapat, meskipun ilmu yang dimiliki hanyalah sedikit.
Semoga dengan diadakannya kajian shubuh ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman sekaligus awal bagi para jamaah untuk terus bersemangat dalam mentadaburi ayat-ayat al-Qur’an.
Demikian berita acara ini dibuat sebagai bukti telah terlaksananya Kajian Shubuh dengan baik. Semoga Allah Swt. senantiasa meridhai setiap langkah kita dan segala hal yang dilakukan dinilai ibadah disisi Allah Swt.(trisna)