Lima Pengurus Persada Ikuti Pelatihan Pengukuran Arah Kiblat

YOGYAKARTAArah Kiblat merupakan bagian dari syari’at agama Islam. Menghadap ke kiblat menjadi salah satu syarat dalam peribadahan, terkhusus salat. Sedapat mungkin kaum Muslimin ketika menunaikan salat benar-benar menghadap ke Kiblat (Mekkah). Oleh karena itu Pusat Tarjih Muhammadiyah menyelenggarakan “Pelatihan Pengukuran Arah Kiblat” pada Rabu (09/03).

Pelatihan pengukuran arah kiblat ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Takmir Masjid Islamic Center UAD, serta 5 pengurus Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan (Persada); Andika, Ahmad, Rikzan, Rochmah, dan Munalisa.

Acara pelatihan ini turut dihadiri juga oleh Rektor UAD, Kepala Pusat Astronomi (Pastron UAD), dan Kepala Pusat Tarjih Muhammadiyah.

Dalam sambutannya ustaz Budi selaku kepala Pusat Tarjih Muhammadiyah menuturkan bahwa latar belakang diselenggarakannya pelatihan pengukuran arah kiblat ini ada dua:

Pertama, pengukuran arah kiblat sendiri merupakan program Pusat Tarjih bekerja sama dengan pusat astronomi (pastron) UAD. Beliau melaporkan bahwa sejauh ini sudah ada 43 masjid di daerah Jogja yang dilakukan pengukuran arah kiblat.

Kedua, Pusat Tarjih membutuhkan banyak kader untuk bisa ikut terlibat membantu dalam program pengukuran arah kiblat di masjid-masjid di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

“Harapannya peserta akan memiliki banyak waktu ke depan untuk membantu dan ikut terlibat aktif dalam pengukuran arah kiblat.” Harap ustaz Budi, kepala Pusat Tarjih Muhammadiyah.

Kemudian, Rektor UAD, Dr. Muchlas, M.T dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini berfungsi untuk membentuk kader. Di antara sifat yang dimiliki kader adalah “profesionalisme” dalam melakukan sesuatu. Maksudnya adalah dibalik pengukuran yang dilakukan harus ada ilmu yang mendasarinya.

Dalam agama  Islam ada empat hal yang memerlukan Ilmu Astronomi; pertama, penentuan arah kiblat; kedua, penentuan waktu salat; ketiga, penentuan awal bulan; keempat, penentuan peristiwa-peristiwa astronomi yang berkaitan dengan ibadah (gerhana matahari, gerhana bulan, dsb).

“Kalau bisa kita di UAD menjadi pionir atas diselenggarakannya pelatihan dalam pengukuran arah kiblat.” Tutur Rektor UAD.

Dalam pelatihan ini ada dua materi yang disampaikan; materi pertama disampaikan oleh Drs. Mutoha Arkanuddin (Ketua Rukyatul Hilal Indonesia & Jogja Astro Club). Mutoha menyampaikan materi mengenai pengukuran arah kiblat menggunakan sebuah alat, yaitu “Theodolite”. Selain materi disertai juga praktik secara langsung pengukuran arah kiblat menggunakan alat tersebut.

Adapun materi kedua disampaikan oleh Dr. Oman Fathurohman, M.Ag (sekretaris MTT PP Muhammadiyah). Beliau menyampaikan seputar arah kiblat dan perhitungannya berdasarkan Ilmu Falak.

Semua peserta begitu antusias dalam mengikuti acara pelatihan pengukuran arah kiblat ini, tidak terkecuali dengan lima pengurus Persada. (Ahmad Farhan)