makan sate bersama santri putra persada

Libur Idul Adha? Di Asrama Juga Seru Kok!

Yogyakarta, 7 Juni 2025 – Libur Persada dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 H yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M, menjadi momen istimewa bagi umat Muslim. Idul Adha bukan sekadar hari raya dan pelaksanaan ibadah yang telah ditetapkan oleh syariat, namun juga mengandung nilai-nilai sosial yang mendalam. Hal ini menjadikan Idul Adha sebagai momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim secara umum.

Idul Adha menjadi sarana bagi umat Muslim untuk mempererat tali kekeluargaan, pertemanan, serta hubungan antaranggota masyarakat. Bagi para santri Persada, momen ini juga sangat ditunggu-tunggu. Merayakan Hari Raya Kurban bersama keluarga, bersilaturahmi dengan sanak saudara, teman, dan tetangga, serta menikmati kebersamaan dalam kegiatan makan bersama menjadi keinginan yang hadir di tengah suasana libur tersebut.

Nyate Bareng, Rindu Hilang: Rayakan Idul Adha ala Santri Persada

Pada umumnya, para santri memanfaatkan libur ini untuk pulang ke kampung halaman. Namun, tidak sedikit pula santri yang memilih untuk tetap tinggal di asrama. Keputusan ini diambil karena berbagai alasan, seperti jarak antara asrama dan kampung halaman yang terlalu jauh, atau keinginan pribadi untuk merayakan Idul Adha di lingkungan asrama.

Kebersamaan dalam menyambut Idul Adha tidak hanya dapat dirasakan di kampung halaman, tetapi juga di asrama. Pada malam Idul Adha, tepatnya Jumat malam setelah salat Isya, Asrama Putra Persada mengadakan kegiatan “nyate bareng” yang berlokasi di samping asrama. Kegiatan ini digagas oleh para santri dan pengurus yang bermukim di asrama, serta dihadiri oleh Ustadz Diyan Faturahman, S.Ag., M.Pd., selaku Kepala Asrama Putra, yang turut serta membakar dan menyantap sate bersama para santri.

Kurban Tak Menghalangi Kedekatan: Idul Adha yang Penuh Makna di Perantauan

Kegiatan ini menjadi wadah untuk sedikit mengobati rasa rindu kepada keluarga yang berada jauh dari asrama. Selain itu, momen ini juga menjadi kesempatan berharga untuk mempererat hubungan kebersamaan antara santri dan pengurus. Idul Adha bukan lagi sekadar momen untuk memperkuat hubungan vertikal (manusia dengan Allah ﷻ), tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan horizontal (antar sesama manusia).

(Bilal)