HARI TERAKHIR PEMBEKALAN PURNA, WAKIL REKTOR IV BERIKAN TIPS BERWIRAUSAHA KEPADA SANTRI PERSADA
Yogyakarta, 12 Juli 2024.- Pembekalan Purna santri persada ini diadakan selama tiga hari berturut-turut yakni pada hari Rabu-Jum’at, 10-12 Juli 2024. Acara ini digelar di amphiteather lantai 7 gedung Fakultas kedokteran Universitas Ahmad Dahlan. Setiap harinya, ada dua pemateri yang terbagi dalam dua sesi, sehingga total ada enam pemateri yang membawakan masing-masing materi yang berbeda. Hari ini merupakan hari terakhir pembekalan purna tersebut.
Pembekalan di hari terakhir (materi ke-lima) ini diisi oleh Wakil Rektor IV Bidang Keuangan, Kehartabendaan dan Administrasi Umum Universitas Ahmad Dahlan yakni Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M. Adapun yang berperan sebagai moderator adalah Kepala Asrama Putri PERSADA UAD, Ustadzah Arifah Nur Hidayati, S.E. Materi yang beliau sampaikan adalah Menjadi Saudagar Muda Muhammadiyah (Tips Berwirausaha Bagi Mahasiswa Muhammadiyah).
Pada awal pembekalan, beliau menayangkan sebuah video inspiratif dari seorang lulusan SMK yang mampu meraih kesuksesan di bidang otomotif. Dari video tersebut, beliau menekankan kepada santri bahwa seorang yang lulusan SMK bisa meraih kesuksesan apabila mau berjuang. Ia memiliki ilmu dan kemampuan serta dapat mengembangkannya.
Selain itu, penting bagi kita untuk memiliki hobi. Karena akan lebih menyenangkan jika hobi kita dapat dijadikan sebagai bisnis. Jika kita mengalami kegagalan pasti kita akan berupaya untuk bangkit karena kita cinta pada hobi kita tersebut. Contohnya, orang yang hobi mancing dapat membuka bisnis dari hobinya tersebut. Bisa dengan membuka pemacingan, atau menjual alat pancing.
Beliau juga menyampaikan bahwa UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di negara ini telah menjadi penopang negara ketika terjadi krisis pada tahun 1997. Hal ini juga dapat dirasakan ketika pandemi covid-19 melanda negara ini. Bahkan sebuah negara akan cukup bagus apabila memiliki 5-7% pelaku usaha yang kuat.
Namun dalam berbisnis, kita juga perlu memperhatikan adab-adabnya, yakni sebagai berikut:
- Berdagang sebagai ibadah
- Memenuhi rukun jual beli
- Hanya dengan kesepakatan bersama
- Jujur dalam berat dan ukuran
- Jujur tentang barang yang ditawarkan
- Hindari sumpah berlebihan
Sesi ini ditutup dengan tanya jawab oleh para santri kepada pemateri. Amalia Nur Syahidah dari prodi Kesehatan Masyarakat dan Mar’atus Sholihah dari prodi Bisnis dan Jasa Makanan menjadi penanya pada sesi ini. “Bagaimana cara bangkit dari bisnis yang pernah vacuum/berhenti?” tanya Amalia. Sedangkan Mar’atus menanyakan tentang tips untuk konsisten atau istiqomah dalam berbisni.