Menyambut Masa Depan yang Cerah, WR Bidang Akademik Bekali Santri Motivasi “Be A Winner”

Yogyakarta-Memasuki hari kedua pembekalan purna, santri PERSADA UAD disuguhi materi yang sangat luar biasa. Materi tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor II Bidang Akademik Universitas Ahmad Dahlan, Prof. Sunardi, S.T.,M.T.,Ph.D di Amphiteater A Gedung Fakultas Kedokteran UAD. Materi yang disampaikan pada hari Kamis, 11 Juli 2024 ini berjudul Motivasi Menjadi Pemenang (Be A Winner). Beliau menyampaikan pesan-pesan berharga yang dapat menjadi bekal bagi seluruh santri untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.

Diawali dengan perkenalan terlebih dahulu, Prof. Sunardi menyampaikan,”Kuliah itu susah, jangan jadikan beban keuangan menjadikan masalah bertambah”. Pernyataan tersebut memiliki makna untuk mendorong santri agar giat dalam mencari beasiswa. Masalah finansial tidak perlu dijadikan sebagai penghalang seseorang dari melanjutkan kuliah sampai lulus. Lalu beliau melanjutkan materi dengan menceritakan kisahnya dalam memburu beasiswa kuliah.

Masa depan yang sukses, tidak bisa diraih dengan bermalas-malasan. Semua itu diperlukan perencanaan yang matang dan kesiapan diri untuk menghadapi masa depan. Terdapat suatu pernyataan bahwa, gagal dalam merencanakan itu berarti merencanakan kegagalan. Maka dari itulah, segala sesuatu perlu untuk direncanakan, terlebih lagi untuk suatu hal yang sangat besar.

Prof. Sunardi melanjutkan, terdapat beberapa hal yang membedakan antara winners (pemenang) dan losers (pecundang). The winner selalu berpikir bahwa semua yang ia hadapi memang sulit, namun hal itu menjadi mungkin asalkan mau mencoba. Seorang pemenang akan selalu melihat segala sesuatu dari segi keuntungannya, sehingga bisa dijadikan sebagai peluang baginya. Selain itu, seorang pemenang akan selalu melihat berbagai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, sehingga baginya tidak ada kata “tidak mungkin”. Semuanya menjadi mungkin, dengan syarat ia mau terus berusaha dan berjuang. Kemudian seorang pemenang akan selalu berusaha agar keinginannya, cita-citanya, dan impiannya terwujud dengan baik.

Sebaliknya, seorang pecundang akan mengatakan bahwa segala sesuatu itu mungkin, namun hal itu sangat sulit untuk diperoleh. Seorang pecundang tidak melihat keuntungan, tetapi ia melihat sakitnya atau melihat sesuatu yang tidak mengenakkannya. Ia juga akan selalu melihat dari segi masalah-masalah yang akan terjadi apabila akan melakukan suatu hal. Ia juga akan membiarkan semuanya terjadi tanpa adanya usaha untuk meningkatkan kualitas dan menjadikan segala hal terwujud dengan baik sesuai harapan.

Tentunya, semua orang ingin menjadi seorang pemenang, bukan pecundang. Namun terdapat pertanyaan, menang dalam tanding ataukah menang dalam lomba? Prof. Sunardi menjelaskan bahwa terdapat perbedaan di antara keduanya. Pertandingan ialah perebutan kemenangan saling berhadapan dengan lawan. Sementara, perlombaan ialah perebutan kemenangan tanpa berhadapan langsung dengan lawan. Sebagai contoh, pernyataan perlombaan menembak dinilai lebih tepat dibandingkan dengan pernyataan pertandingan menembak. Contoh perlombaan lain disebutkan, seorang mahasiswa yang mendapatkan IPK 4, tidak menjadi penghalang mahasiswa lain untuk meraih hal yang sama. Dengan melihat pada penjelasan tersebut, semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi pemenang, tinggal memilih ingin menjadi pemenang dalam pertandingan ataukah dalam perlombaan.

Sebagai penutup, Prof. Sunardi berpesan bahwa janji adalah utang, dan utang harus dilunasi. S1 adalah janji, janji harus ditepati, janji adalah utang, utang harus dilunasi. Dengan kata lain, beliau berpesan agar seluruh santri PERSADA UAD yang masih menginjak semester awal di bangku perkuliahan untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Dalam hal ini, studi S1 di Universitas Ahmad Dahlan. “Jika suatu hari nanti Anda merasa kuliah itu kok susah, harus baca banyak, harus nulis banyak dll. Mas/Mbak, sadarlah kuliah itu bukan sedang wisata” tambah beliau seraya mengakhiri materi pada sore hari ini. (Zirhan MA)